Ledok Nusa Penida |
Seorang penulis berkunjung ke Nusa Penida Farm. Ia mengutarakan maksudnya ingin menulis tentang budaya ledok. tentang sejarah, gizi dan bagaiamana makanan khas Nusa Penida ini akan dilestarikan.
Atas maksudnya itu sepahaman kami, kami mencoba jelaskan. Ledok itu makanan yang dicampur dari apa yang dihasilkan pertanian Nusa Penida.
Ada butiran jagung yang telah ditumbuk, kacang-kacangan, sayur-sayuran yang tumbuh di Nusa Penida ditambahkan sambal "cak-cak" dan kalau ada ikan laut yang digoreng ditambah disana. Itu karena tahun 1990-an ke bawah jalur distribusi dari dan ke Nusa Penida masih sulit.
Kemudian untuk sejarah, kami tak tahu pasti dimulai kapan. Seingat kami, sejak kecil di tahun 1980-an ledok sering dibuat ibu kami, disajikan sesekali terutama saat orang tua kami sibuk bertani.
"Ledok itu adalah makanan khas Nusa Penida yang dibuat dari bahan yang kami punya. Kemudian dibuat dengan mencampur semua bahan itu dalam sebuah panci secara bertahap sesuai mana yang lebih dulu matang."
"Cara ini mudah, cepat dan semua rasa ada disana. Karena kami terbiasa merasakannya, lidah kami terlatih dan tentunya enak. Terutama sajian buatan ibu kami".
Selanjut sang penulis bertanya. Bagaimana dengan gizinya?
"Kami tak pernah menelitinya, karena bukan ahli gizi. Tapi secara logika karena ledok makanan khas Nusa Penida yang terdiri campuran bahan-bahan di Nusa Penida, tentunya itu bergizi dengan alasan sumber bahannya beragam dan makanan khas Nusa Penida berasal dari pertanian batu bertanah'
"Nusa Penida adalah pulau atol, pulau yang tercipta dari batu kapur yang muncul ke permukaan laut. Kemudian dalam ratusan tahun ada tumbuhan lumut dan akhirnya bertanah. Tumbuhan yang tumbuh di Nusa Penida harus berjuang lebih keras untuk mendapatkan zat hara ataupun air yang larut dalam batu kapur"
"Karena itu pula makanan dari hasil pertanian di Nusa Penida seperti buah, umbi yang dihasilkan lebih manis dan lebih enak walaupun buahnya lebih kecil. Lebih manis dann lezat karena hasil pertanian di Nusa Penida banyak mengandung kalsium serta magnesium yang berasal dari batu bertanah di Nusa Penida", ungkap kami.
Terkait pelestarian kami menyarankan harus didorong suatu warung, restoran yang menyajikan makanan khas Nusa Penida. Karena makanan khas Nusa Penida tidak hanya ledok. Ada moreng-moreng, jukut-jukut, nasi sele kukus dan lain-lainnya.
Bila itu dilakukan dengan bersih, hygienis maka masyarakat Nusa Penida tetap bangga akan budaya berupa makanannya, wisatawan yang berkunjung ke Nusa Penida tidak hanya tahu keindahan alamnya tetap juga merasakan masakan khasnya.
0 Komentar
terima kasih kesediaanya untuk berkomentar, memberi kesan dan saran dari postingan ini!